\

Ads 468x60px

Labels

Minggu, 13 Januari 2013

Pahlawan "W"


              Rembulan terbenam, fajar mulai bersinar, sebagai tanda dimulainya hari baru dengan segala aktivitas dan kegiatan yang telah menunggu. Cahaya matahari yang menyilaukan mataku membuat ku terbangun dari tidur ku. Aku berdiri, sambil merapihkan sarung yang menyelempang di leher ku. Aku melihat jam di dinding menunjukkan pukul 5.30, aku pun bergegas ke kamar mandi untuk membasuh muka sekaligus berwudhu untuk menunaikan sholat shubuh.

              Hari mulai pagi, namun suasana masih sepi, karena waktu baru menunjukkan pukul 06.00, itu artinya masih ada waktu untuk menyiapkan perlengkapan yang akan ku bawa pada festival peringatan hari pahlawan di sekolah nanti. Minum, handuk, dan sejumlah uang sudah ku masukkan ke dalam tas berwarna hitam kesukaan ku, tidak lupa ku siapkan sepeda kesayangan ku untuk mengikuti festival di sekolah ku nanti. Ban, rem, bel, kurasa semua sudah dalam keadaan baik baik saja, selain itu sticker bertuliskan “Bike To School” yang baru ku beli membuat ku semakin percaya diri untuk mengikutsertakan sepeda ku pada festival itu.

              Matahari semakin tinggi, sudah saatnya untuk sarapan dan mandi. Setelah ku selesaikan mandi ku dan ku habiskan sarapan ku, aku pun mengecek kembali semua perlengkapan yang akan kubawa. Setelah semua kurasa siap baik secara jasmani maupun rohani, aku pun meminta izin dari orang tua untuk melengkapi ekspedisi ku di hari pahlawan ini.

              Bermodalkan ‘Bismillah’ dan restu orang tua, aku pun mulai keluar dari gerbang sambil mengayuh sepedaku. Jarak dari rumah ku ke sekolah memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1 KM, tapi trek yang menanjak dan berliku membuat energi ku cukup terkuras, air keringat pun bercucuran selama dalam perjalanan. Sesampainya di sekolah aku sangat terkejut, melihat ratusan sepeda sudah memenuhi sebagian lapangan sekolah, aku fikir aku sudah telat, tetapi untungnya aku masih memiliki waktu 30 menit sebelum acara dimulai.

              Kutuntun sepeda ku memasuki gerbang sekolah, sambil mencari kedua sahabat dekat ku, yaitu Wandita dan Wati. Setelah ku kelilingi lapangan untuk mencari mereka, hanya Wandita yang kutemui, ternyata Wati belum datang. Setelah beberapa lama kami menunggu, akhirnya Wati pun datang bersama dengan sepeda nya. Sebelum acara dimulai, kami bertiga sempat berbincang bincang soal acara ini, berhubung kami adalah pengurus OSIS, kami bertugas untuk meramaikan acara ini dengan berbagai kegiatan. Saat itu, hanya satu kegiatan yang tergambar di hati ku, yaitu Flashmob. Aku pun mengutarakan perasaan ku itu kepada mereka, dan mereka pun menyetujuinya.

              Waktu menunjukkan pukul 7, itu berarti acara sudah dimulai. Seluruh murid dihadapkan ke arah panggung untuk mendengar dan melihat instruksi guru olahraga dalam melakukan pemanasan sebelum bersepeda. Setelah selesai pemanasan, semua murid bersiap di sepeda nya masing masing, sayangnya aku tidak bisa bersama dengan Wandita dan Wati karena barisan laki laki dan perempuan dipisahkan. Peluit dibunyikan, itu tanda kalau perjalanan dimulai, semua orang mengayuh sepeda nya keluar gerbang sekolah sambil mengikuti guru olahraga mengelilingi kelurahan Kalisari.

              Kurang lebih 1 jam kami bersepeda, sampi akhirnya kami semua tiba di sekolah. Seluruh murid beristirahat di lapangan sekolah, sambil mendengar alunan lagu yang diputarkan. Aku pun berkumpul kembali dengan Wandita dan Wati, membicarakan Flashmob yang telah kami rencanakan tadi pagi, hingga akhirnya kami menemukan waktu yang tepat, saatnya Wandita Wira Wati beraksi.

              Hal pertama yang kami lakukan adalah meminta izin dari bapak dan ibu guru, karna alat alat yang kami perlukan semuanya milik sekolah. Setelah itu kami mulai mengajak beberapa orang untuk meramaikan Flashmob tersebut, diantaranya adalah: Lesya, Silmy, Hanun, Ratna, Cindy, Putri, Diana, Natasha, dkk. Sebelumnya kami semua berkumpul di salah satu ruang kelas untuk membicarakan tentang konsep flashmob yang akan dilakukan, sampai akhirnya kami sepakat untuk membawakan flashmob dengan iringan lagu ‘Gangnam Style’.

              Izin sudah didapat, anggota sudah siap, tempat pun sudah mendukung untuk melakukan flashmob tersebut. Karena hanya aku satu satunya lelaki yang ikut flashmob itu, aku pun memimpin barisan sampai ke tengah lapangan, semua mata langsung tertuju pada kami, lagu pun mulai di putarkan dan kami pun mulai unjuk gigi. Gerakan demi gerakan kami perlihatkan, mulai dari shuffle, hiphop, tutting, sampai gangnam. Puluhan mata kamera menyoroti aksi kami yang kurang lebih berjalan selama 10 menit, sorakan dan teriakan menyaingi kencangnya iringan lagu, sampai akhirnya beberapa detik sebelum lagu berakhir, kami pun menutupnya dengan ucapan salam dan terima kasih. Ribuan tepuk tangan menyelimuti keharuan kami, beberapa dari kami bahkan sampai meneteskan air mata sebagai rasa bangga akan apa yang telah kami lakukan.

              Ini semua tentunya tidak mungkin bisa terjadi tanpa izin dari sekolah, terutama dari yang maha kuasa. Selain itu, sikap solidaritas lah yang mempersatukan kami, hingga terbentuk lah acara ini. Tanpa teman teman dan bapak ibu guru sekalian, Wandita Wira Wati tidak mungkin bisa menjalankan acara ini hanya bertiga. Maka beruntung lah kami memiliki keluarga seperti kalian semua, keluarga SMPN 179 Jakarta Timur.

TAMAT


0 komentar:

 

Terima Kasih

_ / . / ._. / . . / _ _ / . _ // _._ / ._ / . . . / . . / . . . .//

Telah Mengunjungi

_ / . / . _ . . / . _ / . . . . // _ _ / . / _. / _ _ . / . . _ / _. / . _ _ _ / . . _ / _ . / _ _ . / . . //

Blog Saya

_ . . . / . _ . . / _ _ _ / _ _ . // . . . / . _ / _ . _ _ / . _